Kamis, 08 Januari 2009

8 Pertanda bahwa si Dia adalah Jodoh Anda

Dua manusia yang merasa saling berjodoh pasti memiliki
ikatan emosional, spiritual dan fisik antara keduanya. Hanya
dengan menatap matanya, kita akan merasakan getaran dan seolah ingin
terus bersamanya. Benarkah seperti itu? Lalu, apakah
ada penanda lainnya agar seseorang bisa merasakan bahwa si dia jodoh kita atau bukan?Nah, agar Anda tak terus penasaran, berikut ini pakar
relationship sekaligus penulis buku 21 Ways to Attract Your Soul
Mate, Arian Sarris memberikan rahasianya:

Pertanda 1
Rahasia sepasang kekasih agar bisa memiliki umur hubungan yang panjang
adalah adanya saling berbagi. Anda dan dia selalu bisa saling membantu,
entah itu pekerjaan sepele atau besar. Paling penting adalah Anda berdua selalu bisa menikmati segala aspek kehidupan secara bersama-sama. Dan semuanya terasa amat menyenangkan meskipun tanpa harus melibatkan orang lain. Nah, apakah Anda sudah merasakan hal tersebut? Jika ya, selamat berarti ada harapan bahwa dia adalah calon pendamping hidup Anda!
Pertanda 2
Salah satu kriteria yang menentukan cocok tidaknya dia itu jodoh Anda atau bukan adalah
kemampuannya bersikap santai di depan Anda. Coba sekarang perhatikan, apakah gerak geriknya, caranya berpakaian, gaya rambutnya, caranya berbicara serta tertawanya mengesankan apa adanya? Apakah setiap ucapannya selalu tampak spontan dan tidak dibuat-buat? Jika tidak, (maaf) kemungkinan besar dia bukan jodoh Anda.
Pertanda 3
Adanya kontak bathin membuat hati Anda berdua bisa selalu saling tahu.
Dan bila Anda atau si dia bisa saling membaca pikiran dan menduga reaksi serta perasaanya satu sama lainnya pada situasi tertentu.
Selamat! Mungkin sebenarnya dialah belahan jiwa Anda yang tersimpan…
Pertanda 4
Bersamanya bisa membuat perasaan Anda menjadi santai, nyaman tanpa perasaan tertekan. Berjam-jam bersamanya, setiap waktu dan setiap hari tak membuat Anda merasa bosan.. Ini bisa sebagai pertanda bahwa Anda berdua kelak bisa saling terikat.
Pertanda 5
Dia selalu ada untuk Anda dalam situasi apapun. Dan dia selalu bisa memahami cuaca dalam hati Anda baik dalam suka dan duka. Percayalah pasangan yang berjodoh pasti tak takut mengalami pasang surut saat bersama. Sekarang, ingat-ingat kembali. Apakah dia orang pertama yang datang memberi bantuan tatkala Anda dirundung musibah? Dia selalu paham saat PMS Anda datang menyerang? Dia tau keadaan waktu anda sakit………Jika ya, tak salah lagi. Dialah orangnya…
Pertanda 6
Dia tak terlalu peduli dengan masa lalu keluarga Anda, dia tak peduli dengan masa lalu Anda saat bersama kekasih terdahulu. Dia juga tak malu-malu menceritakan masa lalunya.. Nah, kalau begitu ini bisa berarti dia sudah siap m enerima Anda apa adanya..
Pertanda 7
Setiap orang pasti memiliki kekurangan, dan Anda tak malu-malu
memperlihatkannya pada si dia. Bahkan pada saat Anda tampil ‘buruk’ di depannya sekalipun, misalnya saat Anda bangun tidur atau saat Anda sakit dan tak mandi selama dua hari.
Pertanda 8
Bila Anda merasa rahasia Anda bisa lebih aman di tangannya daripada di
tangan sahabat-sahabat Anda. Atau Anda merasa sudah tak bisa lagi menyimpan rahasia apapun darinya, maka berbahagialah! Karena ini bisa berarti pasangan sejati telah Anda temukan!
Apakah kedelapan pertanda di atas telah Anda temukan padanya?

Cinta : sebuah karya dari khalil gibran

Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur?
ketika kita menangis?
ketika kita membayangkan?
itu karena hal terindah di dunia tdk terlihat
ketika kita menemukan seseorang yang
keunikannya sejalan dengan kita, kita bergabung
dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan
serupa yang dinamakan cinta.
Ada hal2 yang tidak ingin kita lepaskan,
seseorang yang tidak ingin kita tinggalkan,
tapi melepaskan bukan akhir dari dunia,
melainkan suatu awal kehidupan baru,
kebahagiaan ada untuk mereka yang tersakiti,
mereka yang telah dan tengah mencari dan
mereka yang telah mencoba.
karena merekalah yang bisa menghargai betapa
pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan
mereka.
Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu
menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,
adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan
kamu masih menunggunya dengan setia.
Adalah ketika di mulai mencintai orang lain dan
kamu masih bisa tersenyum dan berkata
”aku turut berbahagia untukmu”
Apabila cinta tidak bertemu bebaskan dirimu,
biarkan hatimu kembalike alam bebas lagi.
kau mungkin menyadari, bahwa kamu menemukan
cinta dan kehilangannya, tapi ketika cinta itu mati
kamu tidak perlu mati bersama cinta itu.
Orang yang bahagia bukanlah mereka yang selalu
mendapatkan keinginannya, melainkan mereka
yang tetap bangkit ketika mereka jatuh, entah
bagaimana dalam perjalanan kehidupan.
kamu belajar lebih banyak tentang dirimu sendiri
dan menyadari bahwa penyesalan tidak
seharusnya ada, cintamu akan tetap di hatinya
sebagai penghargaan abadi atas pilihan2 hidup
yang telah kau buat.
Teman sejati, mengerti ketika kamu berkata ”aku
lupa…”
menunggu selamanya ketika kamu berkata ”tunggu sebentar”
tetap tinggal ketika kamu berkata ”tinggalkan aku
sendiri”
mebuka pintu meski kamu belum mengetuk dan
belum berkata ”bolehkah saya masuk ?”
mencintai juga bukanlah bagaimana kamu
melupakan dia bila ia berbuat kesalahan,
melainkan bagaimana kamu memaafkan.
Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan,
melainkan bagaimana kamu mengerti.
bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa
yang kamu rasa,
bukanlah bagaimana kamu melepaskan melainkan
bagaimana kamu bertahan.
Mungkin akan tiba saatnya di mana kamu harus
berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang
itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita
menyadari bahwa orang iu akan lebih berbahagia
apabila kita melepaskannya.
kadangkala, orang yang paling mencintaimu adalah
orang yang tak pernah menyatakan cinta
kepadamu, karena takut kau berpaling dan
memberi jarak, dan bila suatu saat pergi, kau akan
menyadari bahwa dia adalah cinta yang tak kau
sadari

Selasa, 06 Januari 2009

Pedang, Lidah dan Hati

Lidah lebih tajam dari sebilah pedang. Kok Bisa ? Pedang yang diasah dengan tajam mampu merobek-robek raga dengan tidak kenal ampun, bahkan nyawa pun bisa melayang pergi dari badan. Begirulah hebatnya sebilah pedang, dia akan mengganas apabila digunakan oleh manusia yang dipenuhi oleh nafsu angkara untuk menindas dan menganiaya orang lain. Tapi bagaimana dengan lidah yang hanya seonggok daging, lemah dan tidak bertulang, bagaimana bisa lebih tajam dari sebilah pedang.
Kehebatan lidah memang sering luput dari perhatian, karena lidah bukan menyerang raga secara langsung akan tetapi mampu mencabik-cabik bagian vital terdalam, yaitu hati. Satu kali tebasan pedang hanya meninggalkan satu mata luka di badan, tapi satu kali sabetan lidah dapat merobek-robek hancur hati berkali-kali dengan luka yang sangat sulit untuk dihilangkan. Luka tangan dapat diobati tapi luka hati...
Dari sini dapat kita lihat betapa besar arti dari sebuah hati.. sekali luluh lantak tidak cuman batin yang sakit ragapun bisa ikut sakit. Semakin kita tahu bahayanya lidah, tajamnya lidah, tentu kita harusnya bisa jauh lebih mengerti akan arti besarnya hati. Menjaga lidah, identik dengan menjaga hati, yang tentunya kembali kepada rasa seandainya ak menjadi dia, membayangkan kita berdiri didepan cermin, yang kita hadapi adalah bayangan diri, tidak mungkin kita memaki, mencaci dan menjatuhkan harga diri sendiri, tentunya kita akan berbicara dengan hati, lembut dan tanpa memaki.

Dunia Maya

Menjelajah dunia maya sepertinya nyata namun semu. Semua bergerak dinamis dengan dipoles teknologi yang tidak semua orang mampu menjamahnya. Dunia seperti ini sebenarnya sejak manusia diciptakan sudah ada walau dalam bentuk yang berbeda. Dunia maya manusia itu adalah bathin. Semuanya ada, sepertinya nyata akan tetapi kasat mata. Begitulah bathin, apabila kita menjamahnya tanpa maksud dan tujuan yang jelas, tanpa kita bisa eksis didalamnya kita hanya mendapatkan bayang bayang, semu dan hampa.
Orang-orang yang bisa eksis di dunia maya seharusnya juga mampu menjelajah mayanya dunia bathin karena bathin adalah saudara tua yang seharusnya lebih dulu kita kenal dan jelajahi disamping perangkatnya ada dalam diri.
Komunikasi dalam dunia maya antar sesama komunitas penjelajah merupakan salah satu interaksi kita untuk bisa saling mengenal berbagai karater pribadi yang berbeda dengan tantangan jauh lebih berat dibandingkan berkomunikasi secara langsung didunia nyata, karena semua serba semu, nyata tapi tiada. Dalam dunia maya komunikasi terjalin tanpa bisa dibaca secara pasti, apakah ada intrik, ada tipu daya, pembohongan karater dan tipu muslihat lain karena sekali lagi semua serba semu. Disiniliah pembelajaran diri untuk menyatupadukan dan melatih bathin untuk selalu mencoba mencari titik terang diantara gelapnya bayang-bayang semu. Dari satu juta orang yang berkomunikasi dalam dunia maya adakah kita ada diantara satu persekian yang bisa berinteraksi secara jujur.

Kita Masih Punya Hati

kebohongan terbesar dalam hidup adalah berdusta pada diri sendiri, menipu hati dan membutakan mata bathin. Penipuan terbesar adalah mencoba bersikap baik, bermanis muka, bertutur kata lembut akan tetapi dalam diri mencibir, memaki dengan tampang sejuta rahwana. Musuh yang harusnya ditakuti oleh orang seperti ini adalah seorang anak berwajah polos dan berhati bersih, jauh dari prasangka buruk, pasrah dan tidak berpikir akan orang lain, semua kembali kepada diri. Ibarat gelombang besar, yang sangat ganas menggulung laut bagai ratusan naga yang saling berkejaran menuju pantai ingin melahap semua yang ada di pantai bahkan kalau bisa sampai ke puncak meru, akan tetapi terkasa terhenti karena dihadang tembok kasat mata yang tebalnya melebihi luas langit dan bumi.
Banyak diantara kita yang merasa diri hebat, lebih hebat dari segala yang hebat, sombong, angkuh, tidak pernah mau merasa bagaimana rasanya lemah. Sewaktu di atas memang hal itu dirasa lumrah walaupun sebenarnya itulah lemah. Kuat bukan berarti mampu menindas, mampu berbuat terbaik, mampu mengalahkan segalanya, tapi kuat adalah mampu merasa bagaimana rasanya ditindas, bagaimana rasanya kalah.
Menempatkan diri sebagai orang lain, bukan sebagai aku sebenarnya adalah obat bathin yang paling mujarab. Jangan memukul kalau tidak mau dipukul, jangan menghina kalau tidak mau dihina, jangan mencaci kalau tidak mau dicaci, coba rasakan diri sebagai orang lain... bukan AKU.
Memandang ke atas memang perlu sebagai pemacu motivasi diri, tapi terlalu sering memandang ke atas bisa berbahaya karena kerikil kecil pun akan menjadi satu sandungan yang besar. Kita bisa berkata kita mau makan kemana hari ini, tapi banyak juga orang yang tidak tahu bisa makan apa tidak hari ini.
Hhhhhhhhh.... benar kata temanku bicara hati memang tidak ada habisnya, seperti membicarakan berapa tingginya langit, berapa luasnya jagat raya. Akan tetapi paling tidak, dengan membicarakan hati kita sudah mencoba untuk mengerti dan memahami bahwa kita masih punya hati.